Implementasi P4GN Dalam Dimensi Pencegahan Kecelakaan Transportasi

kukuh_ariwibowo

10 years ago

post-19
post-19

 Kecelakaan transportasi baik darat, laut, udara tidak lepas dari faktor manusia di samping faktor-faktor lainnya. Tidak sedikit kecelakaan yang terjadi disebabkan karena faktor pengemudi atau pengendara yang mengonsumsi alkohol dan narkoba.  

Kepala BNN, DR Anang Iskandar mengatakan tingginya resiko kecelakaan transportasi  harus menjadi perhatian bersama, mengingat animo masyarakat terhadap moda transportasi (terutama transportasi umum) di negeri ini sangat tinggi. Animo tinggi tentu harus diimbangi dengan pelayanan transportasi publik yang prima termasuk jaminan keselamatan. Faktor kematian dari transportasi memang cukup mengkhawatirkan. Data Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tahun 2013 menyebutkan, terjadi kecelakaan darat saja sebanyak 85.662 kasus yang menyebabkan 21.375 orang meninggal dunia.

“Sebagai langkah proaktif dalam melakukan antisipasi kecelakaan transportasi, dalam dimensi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), pihak BNN bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia melakukan riset tentang penyalahgunaan narkoba di bidang transportasi”, ungkap Kepala BNN, Senin (21/7) di kantornya.

Dari hasil risetnya tersebut, ia melanjutkan Fakta yang didapatkan adalah adanya prevalensi penyalahgunaan narkoba pada transportasi darat yaitu 7,6%. Angka tersebut cukup tinggi jika dibandingkan dengan jenis transportasi lainnya. Sekitar 7% pekerja di bidang transportasi darat ini telah mengonsumsi narkoba untuk pertama kalinya ketika sudah memasuki dunia kerja di bidang transportasi.

Adapun jenis narkoba yang paling banyak dikonsumsi oleh para pekerja transportasi darat adalah ganja, sabu dan ekstasi. Tentu dampak yang ditimbulkan dari narkotika sangat berbahaya bagi keselamatan transportasi.

“Masih kuat dalam ingatan kita, seorang Apriyani, menyetir mobil dalam pengaruh narkoba hingga akhirnya mengalami kecelakaan dan menewaskan sembilan pejalan kaki. Narkoba bukan hanya membahayakan diri sendiri tapi juga membahayakan orang lain”, jelas Jenderal bintang tiga ini.

Menanggapi tingginya resiko penyalahgunaan narkoba dan kecelakaan transportasi maka langkah preventif harus dioptimalkan oleh BNN. Minimnya pengetahuan para pekerja transportasi dalam masalah narkoba, tidak bisa dibiarkan karena jika hal ini diabaikan maka kecelakaan transportasi bisa terus mengalami peningkatan. Pada tahun lalu, tim BNN dan Puslitkes telah melakukan survey di bidang transportasi. Hasilnya cukup mengkhawatirkan karena banyak sekali sektor transportasi yang belum peduli akan pentingnya mencegah narkoba di lingkungan kerjanya.

Di tempat terpisah, DR Sabarinah, Ketua Pusat Penelitian Kesehatan UI mengungkapkan anggota tim risetnya  telah mengambil contoh dari salah seorang responden pengemudi truk di Lampung pada tahun 2013. Sang pengemudi  mengakui, di tempat kerjanya tidak pernah digelar kegiatan sosialisasi tentang penyalahgunaan dan peredaran narkoba. Selain itu, beberapa pejabat instansi pemerintah juga mengakui bahwa P4GN belum menjadi prioritas dalam pekerjaan sehari-harinya.

“Sejumlah responden mengutarakan alasan mengenai kurangnya kepedulian dalam menggaungkan spirit P4GN, antara lain  tidak ada petunjuk atasan, bukan tugas pokoknya, dan tidak menguntungkan perusahaan atau institusi”, kata Sabarinah.

Jika melihat hasil survei UI bersama BNN ini, kelompok pekerja yang paling jarang mendapatkan informasi tentang narkoba adalah pekerja di sektor transportasi darat yang meliputi pengemudi bus, truk, taksi, travel, dan mobil sewa.

Oleh karena itulah, Anang menegaskan tentang pentingnya pemantapan wawasan mengenai bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba untuk pekerja bidang transportasi seharusnya menjadi salah satu prioritas. Karena pekerjaan yang mereka lakukan terkait erat dengan keselamatan publik.

Langkah proaktif BNN dalam menyosialisasikan bahaya narkoba telah diimplementasikan dalam bentuk pembentukan dan pemberdayaan kader anti narkoba di kalangan pekerja transportasi. Mereka dibina dan diberdayakan untuk terlibat langsung dalam kegiatan P4GN, dengan harapan, semakin banyak pekerja transportasi yang  sadar dan lebih peduli terhadap bahaya narkoba, dan keselamatan publik.

“Di samping hal tersebut, langkah proaktif lainnya  yang dilakukan BNN dan instansi terkait adalah tes urine bagi pengemudi berbagai moda transportasi terutama menjelang momentum penting seperti arus mudik lebaran setiap tahunnya”, pungkas Kepala BNN sambil menutup pembicaraannya.  

 

Komentar Anda

Belum ada Komentar

Login untuk mengirim komentar, atau Daftar untuk membuat akun, gratis dan proses nya hanya 2 menit.