Yang Muda Yang Bertindak
Anak muda harus hebat dan berbuat yang maksimal untuk bangsa ini. Banyak anak muda hebat di negeri ini dan menginspirasi. Inilah spirit yang sesungguhnya dari makna sumpah pemuda. Sumpah pemuda bukan hanya sekedar peringatan seremonial belaka, tapi menjadi motivasi bagi anak bangsa agar menjadi orang yang berjasa bagi negara.
Dari sekian anak muda yang memberikan prestasi untuk negeri ini, penulis ingin mengajak Anda para sobat dedihumas untuk kenal lebih dekat dengan kiprah pemuda Sukoharjo yang begitu “gilanya” dalam artian positif untuk mencegah bahaya narkoba.
Mungkin sering Anda mendengar Agus Widanarko, seorang pemuda Sukoharjo yang selama ini berjuang di bawah bendera Badan Narkotika Kabupaten Sukoharjo untuk melakukan kegiatan sosialisasi di seribu kampung di tanah jawa.
Gerakan massif yang ia lakukan perlahan mendapat respon positif dari masyarakat Sukoharjo dan sekitarnya. Sejumlah komunitas makin melekat untuk bekerja sama dengannya. Sejumlah anak-anak muda menyatukan energinya untuk sama-sama gila mengurus kegiatan anti penyalahgunaan narkoba.
Sebagai bentuk dukungan yang kuat, sejumlah relawan yang mayoritas anak muda menamakan dirinya sebagai Tim Rescue Tanggap Bencana Narkoba BNN-BNK Sukoharjo. Tim ini bersinergi dengan Badan Narkotika Kabupaten Sukoharjo untuk memberikan kontribusi yang luar biasa.
Kendaraan Operasional Untuk P4GN
Seperti diungkapkan Agus Widanarko, Koordinator P4GN BNK Sukoharjo, para relawan dari Tim Rescue P4GN Tanggap Bencana Narkoba ini rela meminjamkan mobilnya untuk kegiatan operasional P4GN.
Mereka juga bukan hanya meminjamkan mobilnya untuk kegiatan operasional BNK Sukoharjo, tapi juga terjun langsung dalam kegiatan tersebut”, ujar Danar kepada tim Humas BNN melalui sambungan telepon.
Pemuda yang meraih penghargaan dari Wakil Presiden RI karena ketekunannya dalam penanggulangan narkoba juga mengatakan, kehadiran para relawan saat penyuluhan juga memberikan rasa aman dan nyaman, karena terkadang kegiatan penyuluhan berlangsung hingga larut malam.
Sejak adanya kendaraan operasional dari relawan tim rescue ini, tim relawan selalu menempel dalam setiap kegiatan penyuluhan yang berlangsung hampir dua hari sekali dalam lima bulan terakhir.
Jemput Bola Antar Korban ke IPWL
Danar juga menyebutkan, kendaraan operasional ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengantarkan korban narkoba ke dokter atau bahkan ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL). Menurut Danar, pasca penyuluhan di lapangan masyarakat memberikan respon yang beragam. Beberapa diantaranya curhat karena anaknya terkena narkoba dan bagaimana penanganannya.
Menanggapi hal ini, langkah proaktif diperlukan. Tim Rescue harus bergerak jemput bola untuk membawa sang korban ke IPWL sehingga proses penanganan lebih cepat dan tidak memberatkan orang tuanya.
Tidak jarang setelah penyuluhan, kami didatangi oleh orang tua yang mengutarakan masalah narkoba yang menjerat anaknya, sehingga kami tentu akan memberikan respon untuk segera membawanya ke IPWL, agar nantinya diberikan pelayanan rehabilitasi”, sambung Danar.
Dalam lima bulan terakhir ini, lebih dari tujuh korban narkoba sudah ditangani dan diantarkan oleh tim rescue BNK Sukoharjo untuk mendapatkan perawatan dari tim dokter. Kehadiran tim relawan yang selalu siap siaga menyediakan kendaraan operasional tentu menjadi hal yang sangat membantu dalam kegiatan seperti ini.
Tak Hanya Tanggap Bencana Narkoba, Tapi Juga Bencana Alam
Rupanya tim tanggap bencana narkoba ini juga tak hanya peduli dengan korban narkoba, tapi juga peduli dengan masalah sosial sesama manusia. Saat musibah longsor Banjarnegara terjadi, mereka terjun langsung memberikan bantuan ke lokasi bencana. Begitu pula saat Pasar Klewer terbakar, tim ini juga mengambil bagian untuk menyalurkan bantuan.
Di manapun kami menggalang aksi sosial, tentu kami membawa spirit tanggap bencana narkoba, sehingga kami harapkan itu tetap dapat memberikan kesadaran pada masyarakat untuk tetap melek terhadap masalah narkoba yang sangat memprihatinkan”, ujar Danar.
Seperti diulas pada bagian awal, Tim Rescue P4GN Tanggap Bencana Narkoba terdiri dari berbagai unsur seperti dokter, pengacara, pengusaha, karyawan, wirausahawan, seniman, atlet dan lain sebagainya.
Inspiratif bukan? Entah apa yang membuat semangatnya begitu tinggi, padahal ia bahkan seringkali menguras tabungannya untuk melakukan berbagai kegiatan yang sifatnya pencegahan dan bahkan sudah berkembang pada dukungan rehabilitasi.
Kepada penulis, ia sempat bercerita bagaimana susahnya ia harus menempuh jarak ratusan kilometer untuk menemui sejumlah public figure dan merekamnya untuk mengatakan pesan-pesan anti narkoba yang nantinya akan ia sebarkan pada masyarakat kembali saat ia melakukan penyuluhan.
Ia juga bercerita kisahnya bagaimana harus mendapatkan tekanan dari kanan kiri karena merasa terusik dengan langkah pencegahan narkoba yang ia gencar lakukan. Namun itu tidak membuatnya lemas, justru ia makin trengginas.
Komentar Anda
Belum ada Komentar
Login untuk mengirim komentar, atau Daftar untuk membuat akun, gratis dan proses nya hanya 2 menit.