Indonesia Pasar Narkotik Terbesar Kedua Di Dunia
Kepala Seksi Penindakan dan Penyelidikan Bea dan Cukai Soekarno-Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, mengatakan negara kita merupakan target utama peredaran narkotik. Bahkan, "Indonesia jadi sasaran pasar nomor dua terbesar setelah Jepang," kata Gatot kepada Tempo kemarin.
Setelah tsunami memorak-porandakan Jepang, kata Gatot, semakin banyak penyelundup narkotik yang berpaling ke Indonesia karena pasar penggunanya bagus dan harganya mahal.
Juru bicara Badan Narkotika Nasional, Sumirat Dwiyanto, juga membenarkan soal penyelundupan narkotik. Jenis narkotik yang paling banyak beredar di Indonesia adalah ganja, disusul sabu-sabu dan ekstasi, lalu heroin dan kokain. "Mayoritas dari hasil penangkapan adalah sabu," kata Sumirat.
Kemarin Direktorat Jenderal Bea dan Cukai juga menggagalkan penyelundupan sabu-sabu di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, sebanyak 17,908 kilogram. Barang ini diselundupkan dengan modus pengiriman barang furnitur dalam kontainer. "Harganya sekitar Rp 36 miliar," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Thomas Sugijanta.
Tersangka yang sudah ditangkap adalah IRJ, 42 tahun, warga negara Iran. Penyelundupan ini juga melibatkan AGS, 42 tahun, dan KWS, 40 tahun, orang Indonesia. SK, tersangka lainnya, masih buron.
Menurut Sumirat, BNN telah menggagalkan 63 kasus peredaran narkotik tahun lalu. Awal tahun ini, sudah tercatat 30 kasus peredaran narkotik yang digagalkan. Maret lalu, BNN telah menghancurkan sabu-sabu sebanyak 512,6 gram. "Senin depan, BNN akan memusnahkan kembali sabu 1,5 kilogram."
Sumirat juga menjelaskan, penyelundupan narkotik lebih banyak melewati pelabuhan laut dibanding melalui bandar udara. Soalnya, dengan garis pantai di Indonesia yang mencapai 81 ribu kilometer, hanya sekitar 200 pelabuhan laut yang terpantau.
Komentar Anda
Belum ada Komentar
Login untuk mengirim komentar, atau Daftar untuk membuat akun, gratis dan proses nya hanya 2 menit.