SENIMAN ‘ROCK AND ROLL ‘ ITU KAPOK PAKAI NARKOBA

kukuh_ariwibowo

10 years ago

post-19
post-19

Steve terlentang di atas ranjang sambil memandangi plafon. Kamar kecil itu penuh dengan barang.Tepat disamping tempat tidur ada lemari pakaian yang mepet kedinding, didinding ada poster besar group band Nirvana dan gitar yang digantung , di pojokan ada  meja kecil tempat menaruh botol-botol minuman, ada   botol-botol juga kaleng softdrink  dan beberapa  botol minuman keras kosong keluaran luar negeri terpajang disana. Ada rak susun tiga yang paling bawah ditaruhi koleksi bukunya yang menumpuk, rak yang ditengah yang kaca tembus pandangnya selalu tertutup ada beberapa action figure superhero yang terpajang disana,sementara di rak paling atas ada laptop Acer tua yang engselnya sudah retak. Kamar itu jauh dari sempurna tidak mewah tapi cukuplah untuk melahirkan karya bagi seniman seperti  Steve.

Steve adalah seniman tanggung. Terkenal nggak, gagal juga nggak. Karyanya pernah menghiasai beberapa media diantaranya : Koran kriminal, majalah remaja,skenario film majalah dewasa  ‘ngeres’  yang cover-covernya mengandalkan dada perempuan yang besar .

Ia pernah juga ditawari bikin cerita stensilan untuk penerbit gelap. Steve juga di kenal sebagai seniman yang maruk. Semua order yang datang  diambilnya. Dari tulisan, disain, cover buku, cover majalah, sampul kaset,  komik bahkan Ia sering nulis lirik untuk temannya yang musisi. Jadi nggak heran kalau Ia bergaulnya dengan musisi yang gaya hidupnya rock and roll (Baca: Slengean- red)  Selama menggeluti dunia seni Steve sudah terbiasa mendengar ragam curhat orang – orang yang kisahnya ingin di angkat kedalam lagu,cerpen atau bahkan skenario film, mereka yang perjalanan hidupnya ingin di abadikan itu beragam ada anak dibawah umur yang kabur dari rumah karena orang tuanya  bercerai, ada preman insyaf, ada calon pesinetron yang waktu casting di kerjain dan macam-macam jalan hidup orang yang kisahnya ingin di angkat. Bahkan ada Pecandu narkoba yang ingin sadar juga Curhat  tentang perjalanan hidup padanya. Ngomong-ngomong soal Pecandu diam – diam Steve juga seorang ’ pemakai ‘  Ia ingat pertama kali ‘make’ sabu  itu saat teman musisinya  bilang kalau sabu  bisa membantu kreativitas

Kalau kamu pengen banyak ide, pikiran kamu harus bebas, cara membebaskan pikiran itu dengan ini ...” Temanya mengulurkan bungkusan kertas terbuka  yang bekas Ia hisap. Stevepun menerima dan menghisapnya.

Sabu  akan membuat imajinasimu terbang dan kau dengan mudah akan mampu berkarya nulis lagu cerpen skenario dan lain -lain, percaya deh sama gue ” Tambahnya. Kini Ia sendirian di kamar keringat dingin mulai keluar dari pori –porinya, badanya meriang oleh sakaw. Di saat –saat seperti itu biasanya Steve mengalami bad trip ( Halusinasi yang seram ) Ia mulai mengingat – ingat apakah Ia masih punya persediaan sabu Steve ingat kalau Ia masih punya stok di dalam tasnya, Ia mengeluarkan bungkusan dari dalam ranselnya, dengan hati –hati Stave menaruh benda itu di atas timah dan membakarnya.

 Lalu dengan Bong Steve kembali nyabu. Steve mencoba membuktikan kata temanya   ‘kalau  nyabu itu bisa bisa mendongkrak kreativitas’ Ia mengambil Laptop tuanya dan mencoba mulai menulis “ Namaku Steve, ini tentang Aku dan pacarku dan selayaknya semua kisah mengejutkan lainya ,kisah ini di awali dengan sebuah ketidakterdugaan, Aku bertemu denganya saat umurku tujuh belas tahun.....” Steve tidak mampu lagi melanjutkan tulisannya, di matanya tulisan dilayar laptop itu terlihat samar dan bergoyang – goyang. Kepalanya pusing tidak karuan , rasanya Ia ingin tertawa dan tertawa. Dengan Sempoyongan Ia mencoba mengambil gitar yang tergantung di dinding dan coba memainkannya, pegangan tanganya pada gagang gitar lemah, saat bernyanyi suaranyapun serak, musik yang dimainkannya  dan vokalnya  tidak selaras. Ia mulai bosan dan membanting gitarnya dan kembali menghisap sabunya beberapa detik setelah itu Steve merasa terbang di awang –awang .Antara sadar dan tidak Steve melihat plafon yang tadi dipandanginya berputar –putar. Steve sebenarnya sadar Ia telah Overdosis, Ia juga sadar Ia bisa meninggal kalau kondisi pisiknya sedang tidak bagus. Sekarang yang dirasakanya hanya gelap – gelap dan gelap. Begitu sadar Steve sudah berada di kamar sebuah rumah sakit. Untung kamar kostnya tidak dikunci saat Steve tidak sadarkan diri. Teman –temanyalah yang membawanya ke rumah sakit. Waktu itu mereka datang ke kost Steve untuk ngajakin latihan band tapi malah menemukan Steve yang pingsan Overdosis.Teman –temanya ingin Steve sembuh dari ketergantungan karena pernah ada anak band yang mati karena overdosis. Steve sendiri kapok untuk nyabu, Ia bertekad untuk meninggalkan barang haram itu meski berat. Ia terus menjalani pengobatan. Ada seorang menyarankan dia menyerahkan diri ke BNN agar bisa di rehab dan bisa pulih. Awalnya Steve sempet takut. Jangan –jangan kalau Ia menyerahkan diri Ia bisa di tangkap.Tapi seseorang meyakinkanya bahwa Ia akan di rehab dan baik –baik saja. Steve berpikir daripada Ia sakaw lagi dan balik lagi ke Narkoba kenapa tidak mencoba menyerahkan diri untuk di rehab. Setahun kemudian setelah menjalani rehabilitasi badan Steve tampak sehat, Ia kelihatan segar untuk memulai kembali dunianya. Sekarang Ia kembali berkarya tanpa Narkoba.(Jaid)

Komentar Anda

Belum ada Komentar

Login untuk mengirim komentar, atau Daftar untuk membuat akun, gratis dan proses nya hanya 2 menit.