BNN BENTENGI PEKERJA DARI PENYALAHGUNAAN NARKOBA
BNN.GO.ID, Jambi – Udara panas, asap dan debu tampak pekat menemani tim BNN dalam perjalanan menuju lokasi acara sosialisasi dan penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba di PT. Angso Duo Sawit. Di perjalanan terhampar tanaman sawit yang tumbuh subur dan proses siap panen. Tampak truk-truk pengakut sawit yang berlalu lalang sepanjang jalan menuju lokasi.
Di hari kedua kegiatan di Jambi ini, Rabu, (16/10), Kepala Biro Humas dan Protokol, Sulistyo Pudjo kembali melakukan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan bahaya narkoba di lingkungan pekerja, khususnya di PT. Angso Duo Sawit, Jambi, yang dihadiri oleh sekitar 100 orang pekerja, yang sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
Turut hadir pula, Kepala BNNKota Jambi, perwakilan dari dinas kesehatan Jambi, dinas Ketenagakerjaan Jambi dan Polda Jambi.
Dengan adanya kegiatan ini, maka para peserta yang merupakan para pekerja sawit ini akan mendapatkan Ilmu yang dapat digunakan untuk membentengi diri kita, keluarga kita dan masyarakat di sekitar kita. Hal ini untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan kita tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
Maraknya peredaran narkoba di dunia kerja, membuat perusahaan khususnya PT. Angso Duo Sawit berusaha untuk mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba di lingkungan kerja di perkebunan sawit, dalam mewujudkan tekad tersebut, perusahaan melakukan beberapa langkah, yaitu perusahaan bisa mem PHK pegawai yang tertangkap menggunakan narkoba, perusahaan akan memberikan pendampingan terhadap staf yang terkena narkoba dan secara sukarela melaporkan diri. tidak berhentikan sampai di situ saja dalam mensosialisasikan kegiatan bahaya narkoba, perusahaan akan secara berkesinambungan, dan rutin melakukan tes urine kepada pekerja tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Pudjo pun menyampaikan bahwa Jambi menjadi salah satu daerah transit, baik dari pantai jambi maupun dari aceh, medan yang melewati jambi. Sehingga menjadi daerah sasaran para bandar untuk berjualan narkoba Pada tahun 2018, BNN dan polri Jambi berhasil menangkap 1, 6 ton sabu, artinya jambi merupakan daerah yang sangat rawan narkoba, khususnya sabu dan ganja.
Dalam paparannya, Pudjo menceritakan mengenai sejarah narkoba di dunia, modus operandi peredaran narkoba di provinsi Jambi, kerugian negara secara ekonomi akibat dari narkoba serta efek- efek dari penyalahgunaan narkotika.
Terpapar narkoba tidak hanya dilingkungan kerja saja, bahkan terpapar bisa dari lingkungan rumah dan sekitar kita jika seorang suami menggunakan narkoba, maka istri dan anak2 nya akan menggunakan narkoba. Artinya jika orang tua tidak bisa menjadi teladan, maka anak akan meniru, ungkap Karo Humas dan Protokol BNN.
Efek narkoba itu menipu, merasa kuat padahal tidak kuat, berenergi banyak padahal tidak berenergi. Karena itu merupakan efek tipuan. Itu merupakan yang sering dibisikkan oleh bandar kepada para pekerja.
Jambi masuk peringkat ke 4 berdasarkan prevalensi tahun 2017, artinya sangat rawan sekali penyalahgunaan narkoba di Jambi.
Ka UPTD balai pengawasan ketenagakerjaan wilayah I, dodi hariyanto, S.H menyampaikan bahwa pekerja yang ingin menjadi penggiat, maka akan dibekali pelatihan oleh BNNP. Beliau mengajak para pekerja untuk tergerak menjadi penggiat narkoba.
Beliaupun menyarankan kepada pihak perusahaan untuk membuat program bantuan, yaitu perusahaan menyediakan tempat konsultasi khususnya tentang narkotika bagi pekerja dan keluarga pekerja.
Komentar Anda
Belum ada Komentar
Login untuk mengirim komentar, atau Daftar untuk membuat akun, gratis dan proses nya hanya 2 menit.