Ekstasi / MDMA (Methylene Dioxy Meth Amphetamine) pertama kali ditemukan pada tahun 1912 oleh perusahaan farmasi asal Jerman Merck, kemudian dipatenkan tahun 1914 untuk keperluan medis. Ekstasi dibuat dalam bentuk tablet dan biasanya bereaksi setelah 20 ~ 60 menit setelah dikonsumsi. Efeknya akan berlangsung selama maksimal 1 jam dimana penggunanya akan merasa seperti tubuhnya melayang. Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah pengguna merasa hebat dalam segala hal dan perasaan malu akan hilang. Perasaan ini berangsur-angsur akan hilang dalam waktu 4 ~ 6 jam. Setelah itu perasaan seorang penyalahguna akan menjadi sangat lelah dan tertekan.

Senyawa MDMA akan mengakibatkan efek-efek psikologis antara lain :

1. Perasaan senang yang luar biasa

2. Hilangnya permusuhan dan rasa ketidak amanan

3. Rasa intimasi antara satu sama lainnya sehingga disebut juga love drug

4. Rasa empati dan simpati antara satu dengan yang lainnya

5. Rasa damai dalam hati dan dihargai oleh orang lain serta meningkatkan percaya diri

6. Sensitif terhadap nada, suara, berbagai macam bunyi-bunyian sehingga dapat menikmati musik

7. Sensitif dan menikmati sentuhan satu sama lainnya

8. Distorsi pandangan

9. Energetik yang luar biasa

10. Kebiasaan untuk menggeleng-gelengkan kepala dengan kencang (godek) supaya menghasilkan “on” yang lebih tinggi

Sedangkan efek-efek fisiknya adalah :

1. Dehidrasi serta berkurangnya proses urinasi

2. Meningkatnya suhu tubuh dan banyak berkeringat

3. Meningkatnya detak jantung dan tekanan darah

4. Gerakan pupil dan iris yang tidak terkendali (tertarik ke atas mata)

5. Gerakan rahang yang selalu menggigit dan bergesekan

6. Sensitif terhadap temperatur sekelilingnya

7. Berkurangnya nafsu makan (tidak semua pemakai merasakan ini)

Ekstasi menimbulkan ketergantungan dan kerusakan otak. Overdosis ekstasi ditandai dengan halusinasi, panik, muntah, diare dan kejang, koma, serta kematian.

(Dari berbagai sumber)